Friday, March 7, 2014

Satu : FOKUS KE DEPAN

Semuanya Butuh Proses
oleh : Ignaz Prabu 8/27/07 12:41:40 PM

Memang susah jika kita terlalu banyak pertimbangan. Satu yang pasti kita mesti memperimbangkan ke depan..apapun juga secara Positif Thinking.
Big Think (Why)
Tiap orang punya impian. Beberapa contoh impian diantaranya :
  • Ada orang yang ingin kaya dengan menggambarkan jika kaya bisa melakukan ini dan itu.
  • Ada orang yang ingin hidup dikelilingi banyak teman sehingga tiap hari bisa dekat dengan teman-teman, bisa saling bertukar pikiran dan bisa saling berbagi kala suka dan duka.
  • Ada yang punya impian ingin menjadi pemimpin, bisa memimpin satu organisasi atau kelompok masyarakat sehingga dihargai, dihormati, bisa menyumbangkan sesuatu untuk kelompok itu atau masyarakat luas.
  • Ada yang punya impian sederhana hidup di kampung atau pedalaman atau kota kecil, tidak usah banyak kerja tapi punya penghasilan, menikmati alam pegunungan tiap hari ditemani keluarga yang bahagia
  • Dan banyak contoh lainnya
Sebelum mencapai impian jangka panjang orang perlu mencapai impian-impian jangka pendek yang terukur (spesifik) sebagai pijakan impian jangka panjang, berikut adalah contoh impian berturutan :
—————————————–
Target >> Hasil Spesifik >> Lama
—————————————–
Lulus SD >> Nilai rata-rata 7 >> 6 thn

Lulus SMP >> Nilai rata-rata 7 >> 3 thn
Lulus SMA >> Nilai rata-rata 7 >> 3 thn
Lulus Kuliah S1>> Kuliah Arsitek di UI IPK 3 >> 4,5 thn
Dapat pekerjaanYg sesuai >> Arsitek di konsultan properti >> 3 bln
dg gaji pertama Rp.1,5 jt pr bulan
Mulai cicil Motor >> Motor Honda Megapro >> 3 bln
Mulai cicil Rumah >> Di Depok nilai rumah Rp. 150jt >> 3 thn
Menikah >> Sesuai dengan tambatan hati >> 3 thn
Nilai Aset 500jt >> Aset berupa : >> 2 thn
* properti Rp. 250jt
* paper aset 200jt
* deposit & kas 40jt
* motor 10jt
—————————————————————————————–

Berikut contoh big think secara bertahap untuk lulusan perguruan tinggi yang ingin berwiraswasta :
—————————————————————————————–
Pendirian Konsultan arsitek >> Aset mulai Rp. 30 jt dari hasil >>2 thn
pinjaman orang tua, dg pemegang
saham bersama teman2
(total 5 orang) – berbentuk PT

Pengembangan Konsultan >> Perusahaan berbentuk PT >> 3 thn
dibagi 3 bidang menjadi yang satu khusus interior,
yang bersesuaian satu khusus pembangunan perumahan
perorangan, satu khusus pembangunan project dengan perusahaan dan atau
pemerintah – total aset ketiga PT
= Rp 1 miliar

Satu perusahaan      >>                    Satu PT Go Public   >>   3thn
melaksanakan IPO          dengan menyerap dana masyarakat
Rp. 500 miliar

———————————————————————————————–
Impian adalah daya penarik (pull factor) untuk bergerak, termotivasi untuk melakukan satu hal tertentu karena ingin mencapai big think-nya. Jika tercapai dapat berada pada level seperti yang digambarkan pada saat big think telah tercapai.
Selain itu diperlukan juga faktor pendorong (push factor) untuk bergerak dalam melakukan sesuatu karena alasan saat ini atau di masa lalu. Daya pendorong itu misalnya orang tersebut tak ingin dirinya miskin sehingga menjadi pendorong melakukan sesuatu sedemikian rupa sehingga posisinya tidak pernah miskin.
Untuk bergerak tiap orang butuh suatu pull factor atau impian yang harus didefinisikan sendiri oleh masing-masing pribadi. Makin solid impian seseorang daya penariknya untuk melakukan sesuatu makin besar. Sebagai contoh, jika Wright bersaudara tidak punya impian bahwa orang bisa terbang seperti burung, saat ini mungkin kita belum bisa melihat atau naik pesawat terbang. Jika Thomas Alva Edison tidak bermimpi dan berhenti untuk berusaha bahwa secarik bahan dapat menerangi atau bercahya maka lampu tentunya tidak menerangi kehidupan kita saat ini.
Impian tidak harus yang tinggi-tinggi, tetapi yang penting impian tersebut menjadi penarik sesorang untuk mencapainya seberapapun terjal dan susahnya untuk pencapaian. Impian seberapapun tingginya untuk dicapai dengan perencanaan terlebih dahulu disebut sebagai Big Think.
Jadi tahap awal adalah
  • dari kita tiap pribadi
  • harus memiliki impian
  • yang direncanakan untuk dicapai
atau memiliki big think.
Ini adalah salah satu komponen (why) mengapa kita harus berjuang dalam hidup.
Tujuan (What)
Tujuan hidup tiap orang berbeda-beda.
Pen-definisi-an yang tepat tujuan hidup merupakan ukuran suatu Big Think telah 50% tercapai.
Sisanya 40% adalah aksi dan 10% kegigihan.

Ada beberapa kondisi yaitu :
  • Hanya punya impian, jalan hanya mencapai 50% dan tidak ada yang dilaksanakan artinya tujuan tidak tercapai dan hanya mencapai 0% alias tidak ada hasil sama sekali.
  • Hanya ber-aksi saja, 40% saja yang dikerjakan, tetapi tanpa arah sehingga hasilnya paling tinggi 10% dari batas optimum (batas dari yang hasil terbaik)
  • Hanya kegigihan saja…ya diawang-awang hasilnya 0% karena tidak dilaksanakan
  • Punya impian dan ada aksi sehingga hasilnya 90%, cukup baik tapi tidak maksimal, karena dengan kegigihan hasil akan berkali-kali lipat.
Pendefinisian Tujuan
  • 50% Aksi
  • 40% Kegigihan
  • 10%
  • Jika ada big think, aksi dan kegigihan hasil yang tercapai adalah yang terbaik. Jika hasil yang terbaik tentu banyak orang yang menghargai dan bisa menjadi acuan. Jadi jika tiap kali mencapai 100% hasil (hasil terbaik) orang akan percaya akan yang kita lakukan dan bisa menjadi tolok ukur (benchmark), akan menjadi berkali-kali lipat karena :
  • Cara mencapai bisa diikuti orang lain, bisa diamalkan atau hak ciptanya dijual dalam bentuk buku, reseller, atau hak cipta
  • Menjadi leader atau pemimpin dalam bidang tersebut sehingga hasil bisa berkali-kali lipat
  • Menjadi market leader berarti pasar akan tersedot pada yang bisa dijadikan acuan
  • Mendidik orang lain untuk saling berkompetisi dan menciptakan alur untuk mencapai impian yang lebih tinggi, lebih bear, lebih cepat dan lebih baik lagi. Misalnya pelari 100m yang berhasil mencapai rekor jadi 9.97 detik, berikutnya cara untuk mencapainya akan diikuti pihak lain bahkan kalau bisa melampauinya artinya lebih cepat lagi daripada 9.97 detik.
  • Secara batin menghasilkan kreasi terbaik adalah suatu kepuasan batin
Bagaimana mendefinisikan tujuan hidup ?
Sangat mudah, tentunya mulai dari beberapa hal berikut :
  • Potensi atau bakat, tiap orang sekecil apapun pasti memilikinya, ada yang berbakat menyanyi, berbakat menulis, berbakat humor, berbakat olahraga dan sebagainya. Gali kalau perlu minta pendapat orang lain perihal bakat apa yang dimiliki.
  • Kesukaan atau hobby adalah kegiatan yang selalu dilakukan secara berkala dengan senang hati. Jika kegiatan dilakukan secara berkala dengan senang hati tentunya kemamuan, pengetahuan dan suasana hati mengarah ke bidang tersebut. Dengan sendirinya kedalaman atau kemahiran dalam bidang tersebut akan makin meningkat. Sebagai contoh orang yang suka/hobby pelihara ikan tentunya pengetahuan, kemampuan dan hatinya akan berbinar jika diajak bicara tentang ikan. Lebih khusus lagi jika orang tersebut punya kekhususan misalnya ikan koi, kemahiran tentang ikan koi akan makin terasah.
  • Pendidikan dan ketrampilan. Ini adalah dasar berikut yang sangat penting. Tujuan hidup akan lebih mudah digali jika orang tersebut punya background atau dasar pendidikan/ketrampilan yang sesuai. Seorang arsitek yang memang lulusan arsitek dan punya ketrampilan untuk mendesain interior akan sangat berguna apabila bergelut dalam bidang arsitek
  • Lingkungan sosial dan komunitas yang biasa jadi tempat berkumpul adalah indikator yang sangat penting, informasi bidang yang digeluti akan berguna jika komunitas yang sesuai sehingga informasi tambahan akan diperoleh dari komunitas tersebut. Jikapun belum menemukan komunitas ini dengan sendirinya suatu waktu harus masuk ke komunitas tersebut untuk menambah wawasan.
  • Karakter pribadi, yaitu sifat tetap yang sangat sulit untuk diubah yang merupakan pembawaan seseorang. Misalnya karakter yang kutu buku sangat membantu profesi yang berkaitan dengan menulis atau profesi di belakang meja. Sebaliknya orang yang biasa di lapangan akan kesulitan jika diminta untuk bekerja d belakang meja.
Target Waktu (When)
Kapan selesai adalah salah satu komponen penting. Suatu tujuan hidup yang telah ditentukan dan telah didefinisikan untuk dikerjakan perlu ada batas waktu penyelesaian.
Kenapa ?
Sebagai contoh orang yang bermaksud mengadakan perjalanan Jakarta – Yogya, akan mengambil salah satu cara dari
beberapa alternatif berikut :

1. Jalan saja tanpa petunjuk dengan moda transportasi apapun, jalan kaki, naik bis, kereta api,
pesawat dlsb (biaya 0 sampai tak terbatas)
2. Jalan kaki menuju yogya : perkiraan waktu 4 bulan, biaya 4 bulan biaya makan
3. Naik Sepeda : perkiraan waktu 1 bulan, biaya 1 bulan biaya makan
4. Naik Sepeda Motor : perkiraan waktu 2 hari, biaya 2 hr by makan +/- Rp. 200.000 bensin
5. Naik Mobil Sendiri : perkiraan waktu 12 jam, biaya 2 hr by makan +/- Rp. 300.000 bensin
6. Naik Bis Kota : perkiraan waktu 12 jam, biaya Rp. 60.000 s/d R. 150.000 tergantung kelas
7. Naik Kereta Api : perkiraan waktu 12 jam, biaya Rp. 60.000 s/d R. 200.000 tergantung kelas
8. Naik Pesawat Terbang : perkiraan waktu 1 jam, Rp. 160.000 s/d R. 1.000.000 tergantung
kelas

Jika tidak ada target untuk selesai seperti butir (1) dengan moda transportasi apapun tidak akan sampai ke tujuan. Artinya bahwa tujuan dan target waktu harus ditentukan terlebih dahulu. Hal ini dilakukan supaya ada arah ke mana dan berapa lama arah terebut diperkirakan akan tercapai.
Kecepatan waktu tergantung moda transportasi yang dipakai, makin canggih suatu moda transportasi makin cepat tujuan tercapai. Maksud analogi tersebut yaitu makin tepat strategi untuk mencapai tujuan makin cepat waktu pencapaian.
Kesimpulan uraian di atas yaitu :
  • Harus ada batas waktu pencapaian tujuan
  • Gunakan strategi pencapaian yang terbaik sehingga cepat selesai
  • Makin cepat selesai makin banyak pekerjaan/tujuan yang bisa dilakukan
  • Jika mungkin delegasi atau kerja sama dengan pihak lain sehingga bisa banyak tujuan atau tujuan yang terpenting yang paling cepat terselesaikan
Cara Mencapai Tujuan (How)
Kata lain cara mencapai tujuan adalah strategi. Strategi adalah paduan dari art/seni, pengetahuan, ketrampilan, dan pengalaman. Untuk mendapatkan strategi terbaik ke-empat komponen tersebut perlu didalami. Masing-masing punya karakteristik yang unik.
Art/Seni
Seni adalah suatu sudut pandang dari suatu pribadi yang diangkat ke komunitas dan lebih tinggi ke masyarakat umum bahwa suatu paduan cara, warna, hasil karya atau apapun juga itu cukup bernilai. Nilai bisa dilihat dari keunikan, alirannya, keindahan, kecermatan, kepintaran, keagungan dan ‘teman-temannya’.
Dalam hal strategi mencapai tujuan, art/seni berarti bahwa tiap orang bisa mempunyai cara masing-masing/unik. Seni mencapai tujuan itu adalah sesuatu yang bisa dinikmati dan dijalani dengan lebih bernilai.
Pengetahuan
Pengetahuan diperoleh dari berbagai sumber, yang pasti dari luar pribadi. Sumber pengetahuan diantaranya : pendidikan, buku, internet, orang yang ahli, guru, dan sumber-sumber lain. Cara paling baik adalah menyerap pengetahuan dari masternya. Artinya belajar dari orang yang keempat perpaduan ini (seni, pengetahuan, ketrampilan, pengalaman) bisa dikatakan atau diakui oleh masyarakat luas.
Ketrampilan
Ketrampilan adalah kemampuan untuk melaksanakan pengetahuan dalam pelaksanaan. Orang yang berpengetahuan belum tentu punya ketrampilan. Sebailknya orang yang berketrampilan belum tentu berkemampuan. Tentunya salah satu cara untuk meningkatkan ketrampilan adalah melaksanakan strategi berulangkali untuk bisa trampil dan bertanya pada yang udah trampil untuk bisa mengetahui tips-tips di lapangan dalam pelaksanaannya.
Pengalaman
Pengalaman adalah suatu proses pelaksanaan, dengan demikian orang yang berpengalaman adalah orang yang telah cukup lama (dalam rentang waktu tertentu) telah melakukan sehingga dengan pengalamannya punya kematangan untuk menjalani lagi, untuk mengajar dan menerima tantangan apapun dan seberat apapun dala mencapai tujuan.
Cara paling mudah cari dan dapatkan orang yang berpengalaman, yang telah menjalankan keempat komponen dan secara konsisten (seni, pengetahuan, ketrampilan, pengalaman) dan belajar darinya.
Costumize (Gue Bangeet)
Tiap orang punya strategi/cara masing-masing untuk mencapai tujuan.
Tidak mudah menilai bahwa strategi yang satu lebih baik dari yang lain. Selain kecepatan, seni suatu tujuan dicapai secara tuntas, artinya tidak ada persoalan di kemudian hari. Misalnya kita mencapai kekayaan dengan cara korupsi adalah satu cara mencapai tujuan tetap tidak tuntas, karena di kemudian hari akan ada masalah yang timbul dari sisi hukum.
Dengan demikian strategi mencapai tujuan dengan menggali dari diri sendiri tereleh dahulu, misalnya belum ada ada pengetahuan dan hanya memiliki ketrampilan, pada saat ini yang penting harus mulai lebih dahulu dengan melakukan aksi. Semua sisi secara bertahap perlu dikembangkan dengan menjalani satu demi satu tujuan jangka pendek. Tujuan awal dimulai dari yang paling sederhana dan berikutnya tingkat kesulitan makin besar. Hal ini untuk mengasah keempat matra tersebut (seni, pengetahuan, ketrampilan, pengalaman).
Sehubungan tiap orang punya bekal yang berbeda maka untuk tahap awal, untuk mendalami dan melakukan perpaduan keempat matra tersebut dimulai dari bekal yang paling kuat, untuk meningkatkan percaya diri, secara perlahan sisi yang lemah diperkuat dengan menambah jam terbang atau bertanya atau menggali dari banyak sumber atau dari pengalaman itu sendiri.
Sebagai contoh orang yang hanya punya ketrampilan, maka ketrampilan tersebut secara bertahap ditambah dengan pengetahuan dari berbagai sumber, misalnya dari buku. Secara perlahan tentunya pengalaman akan bertambah dan seni untuk mencapai tujuan akan makin bertambah. Ini adalah suatu proses belajar. Mengapa ini penting karena seperti sekolah mulai dari TK-SD-SP_SMA dan kuliah demikain pula dalam belajar untuk mencapai tujuan sama pula dimulai dari dasar, menengah, atas, sampai mahir kalau perlu sampai menjadi master.
Segala sesuatu harus di-customize sesauai dari yang kita punya atau dengan bahasa gaul gue banget tapi secara perlaan kemampuan akan menjadikan orang tersebut makin profesional dalam mencapai tujuan.
Semua Butuh Proses dan Perjuangan (action)
Tidak ada sesuatu hal yang baik itu terjadi secara instan.
Semuanya butuh proses dan perjuangan untuk mendapatkannya. Yang paling penting seringkali seperti diuraikan di atas adalah kegigihan. Proses dan perjuangan bisa berlangsung panjang tapi tanpa kegigihan untuk menyelesaikan dengan tuntas tanpa kegigihan layaknya seperti sayur tanpa garam. Tidak ada rasanya bahkan tidak akan mencapai hasil.
Dua kata penting yang patut dikaji dan jadi pedoman yaitu sebelum tujuan dicapai JANGAN MENYERAH.
Tujuan itu harus dicapai selama menurut hati nurani tujuan itu adalah mulia. Keyakinan untuk mencapai dan kemauan untuk melaksanakan dan menggali terus kemampuan dengan persiapan yang cukup tentunya akan sampai garis finish dengan indah.
Indah pada waktunya adalah buah dari suatu prosses perjuangan, kegigihan dan tentunya doa. Selamat mendefinisikan tujuan dan selamat berjuang untuk mencapainya satu demi satu sampai tujuan jangka panjang tercapai.
Amin.