Friday, March 7, 2014

Index dan Suku Bunga Salah Satu Acuan Kinerja Investasi

Kinerja atas Investasi perlu dievaluasi selama kurun waktu tertentu. Ada beberapa horison waktu atau jangka waktu yang digunakan. Beberapa diantaranya yang dikenal :
1. Harian, persentase kenaikan dg value sehari sebelumnya.
2. Mom (month on month), persentase kenaikan/penurunan dg value 1 bulan/30 hari lalu.
3. Yoy (year on year), persentase
kenaikan/penurunan dg value 1 tahun/365 hari/360 hari lalu.
4. YTD (Year to date), persentase kenaikan/penurunan dg value akhir tahun lalu.
5. Annualized (disetahunkan), persentase kenaikan/penurunan dg value sebelumnya jika disetahunkan, rumusnya value sekarang dibagi value awal/pembagi pangkat 365 per jangka waktu hari dikurangi satu. ((V/Vo)^(365/jumlah hari)) – 1
Sehubungan investasi bisa dalam banyak bentuk seperti saham individual, index, reksa dana, deposito, emas, properti, penyertaan langsung di saham perusahaan dll, maka persentase dalam horison waktu yang dipilih di atas bisa menjadi acuan.
Untuk perbandingan termudah adalah bandingkan dengan suku bunga tabungan/deposito/obligasi. Jadi dalam kurun waktu yang sama ‘apple to apple’ investasi tersebut dibandingkan dg suku bunga.
Misalnya mom investasi di emas untung 1% sedangkan suku bunga mom 0,4%. Jadi utk jangka waktu tersebut emas lebih menguntungkan.
Perbandingan untuk investasi di pasar modal biasanya dibandingkan dengan index. Bisa index composite bursa tersebut atau index pilihan yang telah ditentukan sebelumnya.
Beberapa index di dalam negeri yaitu IHSG BEI (Indeks Harga Saham Gabungn Bursa Efek Indonesia), LQ45, JII, Kompas100, Bisnis-27, PEFINDO-25, SRI-KEHATI, Index Sectoral, Indeks IDX30 dan lain-lainnya. Sedangkan di bursa lain sangat banyak, misalnya di Amerika Serikat SP500, SPY, QQQQ, DJI dan lain-lain.
Perbandingan dengan pembanding yang bersesuaian. Perbandingan ini salah satu cara untuk mengevaluasi dan melihat kinerja investasi dalam satu instrumen investasi. Ada banyak cara melihat dan mengevaluasi kinerja seperti standard deviasinya, sensitifitynya terhadap perubahan suku bunga, risk dam rewardnya, kinerja dibandingkan cost valuenya, kinerja dibanding replacement costnya dan lain-lain.
Jikapun dibandingkan dengan index dan suku bunga ada 2 pertimbangan yang harus diperhatikan. Pertama kinerja masa lalu tidak menjamin kinerja yang akan datang. Atas kinerja masa lalu, kinerja masa depan tidak ada jaminan menghasilkan yang sama atau lebih besar. Perbandingan tersebut hanya ilustrasi analisa saja. Kedua alangkah bijaknya jika evaluasi kinerja dilakukan secara berkesinambungan antara risiko dan manfaat/keuntungan dan selalu berpijak pada alasan rasional dan fundamental yang berdasar acuan jelas. Maksudnya harus mendalami jenis produk, kemampuan keuangan, maksud tujuan investasi, diversifikasi instrumen investasi dan pertimbangan lainnya.
Selamat berinvestasi dengan bijak dan rasional.