Saturday, July 13, 2013

Penemuan pd DBD: Pertama di Dunia, Ditemukan di Indonesia yaitu HDI Propoelix


Datangnya musim hujan dibayangi dengan meningkatnya penyakit infeksi terutama Demam Berdarah Dengue (DBD). Penyakit DBD ditandai dg demam tinggi mendadak, nyeri kepala berat, nyeri belakang mata, nyeri oto dan sendi serta pendarahan. Pendarahan pd DBD dpt sebabkan sindrom syok dengue, bahkan kematian.

Sampai saat ini belum ditemukan obat atau vaksin utk DBD, banyak bahan herbal diteliti utk mendukung terapi supportif salah satunya propolis.

Propolis diproduksi lebah madu (apis melifera) sering disebut lem lebah (bee glue). Berasal dari pucuk daun muda / getah manis pepohonan yg dikumpulkan, dikunyah, dicampur dg enzim tertentu dari dlm tubuh lebah, lalu disimpan dlm keranjang serbuk.

Propolis dikenal sbg antibiotik alami (antioksidan, antiinflamasi, antiviral, antimikroba, fungisidal, antimitogenik, antikarsinogenik, imunomodulator). Propolis berperan aktif dlm penyembuhan luka dan agen anestesi lokal.

Banyak nutrein ditemukan dlm propolis amilase, polifenol, flavon, asam fenolat, gol ester, asam lemak, vitamin (kecsebut K), mineral (kec Sulfur).

Zat tersebut menyokong fungsi imunitas tubuh, membantu regenerasi sel dg 16 rantai asam amino esensialnya, antioksidan poten krn kandungan tinggi bioflavonoid.

Propolis berpotensi dlm meningkatkan aktivitas makrofag dan meningkatkan profil imunitas sehingga diharapkan memperbaiki permeabilitas kapiler pd infeksi Dengue.

CAPE (Caffeic Acid Phenethyl Ester) dari propolis bermanfaat dalam memutus rantai inflamasi sbg antioksidan dan inhibitor stimulasi sitokin proinflamasi.

HDI Propoelix 100mg sudah dibuktikan dalam penderita DBD langsung dan dinilai aman, bermanfaat suportif pd kasus DBD, dan berperan dalam mempersingkat perawatan di rumah sakit.

Maka jika ingat penyakit DBD demam berdarah ingat HDI Propoelix. Ingin tahu lebih jauh kontak pin BB 29F4C71B sms 085778164578, 081384600967.

Salam Pola Hidup Sehat.

Powered by Telkomsel BlackBerry®